Sabtu, 29 September 2012

Ahmadinejad: Israel Ancam Keselamatan Dunia



NEW YORK - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyerukan penghancuran Zionis Israel atas aksi sepihaknya melakukan penjajahan terhadap Palestina. Pernyataan itu dilontarkan Ahmadinejad dalam pida
tonya di podium Sidang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), di New York, Amerika Serikat.

Ahmadinejad mengatakan 'rezim palsu' Israel ada karena dukungan As beserta sekutunya. Ia menganggap negara Yahudi tersebut adalah senjata nuklir sesungguhnya bagi keselamatan dunia. Ahmadinejad bukan sembarang bicara. Tudingannya itu berdasarkan temuan hulu ledak nuklir yang dimiliki Israel.

Ia juga mempertanyakan sikap DK PBB yang tidak bertindak dan memilih diam. "Kami telah menyaksikan anggota DK dengan hak veto, memilih diam berkaitan dengan hulu ledak nuklir rezim palsu. Sementara pada saat yang sama mereka menghambat kemajuan ilmiah negara-negara lain,'' papar Ahmadinejad, seperti dilansir The Associated Press, Selasa, (25/9).

AS juga tak luput dari kritik Ahmadinejad. Ia menuding Negeri Paman Sam hanya memihak pada kepentingannya, tanpa mempersoalkan penyebab kerusuhan yang terjadi di beberapa negara Islam, menyusul beredarnya film Innocence of Muslims dan kartun Nabi Muhammad SAW.

Ahmadinejad mengobarkan pidato tersebut dihadapan lebih dari seratus kepala pemerintahan dan kepala negara di dunia. Dan seperti biasa, dalam setiap pidato politiknya menyinggung banyak pihak secara jelas. (baca: Pidato Ahmadinejad 'Bakar' Podium PBB).

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyalahkan prilaku diskriminatif penggunaan hak veto yang dimiliki segelintir anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Ahmadinejad mengimbau PBB sebaiknya merombak peraturan agar menjadi lebih berkeadilan.

Menurutnya pemilik hak veto, yakni anggota Dewan Keamanan PBB telah gagal menjamin ketertiban dan keamanan bagi dunia. "Perubahan dalam aturan, dan dalam mendukung negara-negara harus dengan memperhatikan keadilan,'' kata Ahmadinejad, seperti dilansir The Associated Press, Selasa, (25/9).

Sebelumnya Sekertaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon mengimbau agar Ahmadinejad tenang dalam menyampaikan pidato politiknya di mimbar PBB. Menurut Ban, 'membakar' podium PBB dengan pidato yang penuh retorika serangan militer di kawasan Timur Tengah, hanya semakin memperkeruh situasi bagi Iran, terutama persoalan yang menyangkut Iran dan Israel.

Namun Ahmadinejad yang menjadi Presiden Iran sejak 2005 itu tidak ingin menghentikan pernyataan konfrontasinya tersebut. Dalam pidatonya di mimbar Majelis Umum PBB, Ahmadinejad menuding Amerika Serikat (AS) sebagai satu dari beberapa negara yang menyalahgunakan kebebasan berbicara.

Ahmadinejad juga gagal memberikan perlindungan mengenai keyakinan beragama bagi umat yang lain. Itu dibuktikannya dengan kerusuhan yang menargetkan simbol-simbol AS di belahan dunia muslim belakangan.
"Warga muslim tidak akan melakukan rangkaian aksi, jika AS mampu dalam memberikan perlindungan bagi orang-orang beragama," tegas Ahmadinejad.

Serukan boikot produk Israel, Menlu dianggap bagaikan little Soekarno



JAKARTA - Pernyataan Menlu Marty Natalegawa tentang dukungan terhadap Palestina dan tidak membeli produk Israel sungguh dinilai sebagai langkah berani yang luar biasa. L
angkah berani Marty menggambarkan sikap kongkrit pemerintah Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina untuk merdeka dan diakui sebagai anggota penuh di PBB.

"Pernyataan Menlu Marty bisa menjadikan dirinya Soekarno kecil (little Soekarno) di mana Soekarno secara konsisten memperjuangkan kemerdekaan bagi bangsa-bangsa yang terjajah meski harus berhadapan dengan negara-negara besar," ujar Guru Besar Hukum Internasional FHUI, Hikmahanto, dalam keterangan persnya seperti dilansir detikcom, Sabtu (29/9).

Hikmahanto mengatakan sebagai tindak lanjut dari pernyataan tersebut, berbagai kementerian sebaiknya mengidentifikasi produk-produk Israel yang patut untuk tidak dibeli oleh masyarakat Indonesia. Bahkan bila perlu diidentifikasi juga produk yang dibuat di negara tertentu di mana perusahaannya dimiliki oleh pelaku usaha Israel.

"Indonesia harus dapat menjadi contoh bagi negara-negara Islam dan berpenduduk Islam dalam melakukan tindakan kongkrit untuk memboikot produk asal Israel," jelasnya.

Tindakan boikot ini, lanjut Hikmahanto, mirip dengan tindakan pemerintah AS yang menyerukan embargo terhadap produk Iran. Pemerintah AS akan mengidentifikasi produk-produk asal Iran. Bahkan bila ada perusahaan yang melakukan pembelian produk asal Iran atau bertransaksi dengan pemerintah dan perusahaan Iran akan dikenakan sanksi.

"Keseriusan dari berbagai instansi pemerintah Indonesia, seperti Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian, atas pernyataan Menlu Marty dibutuhkan agar pernyataan tersebut bisa kongkrit dan tidak sekedar manis dibibir belaka," pungkasnya.

Selasa, 25 September 2012

Ahmadinejad: Apakah Kalian Ingin Melihat Israel Hancur, Tunggu Saja Tanggal Mainya

NEW YORK - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan Israel tidak memiliki akar di Timur Tengah dan akan "dimusnahkan". Hal ini diungkapkannya Senin (24/9), mengabaikan peringatan Sekjen PBB untuk menghindari pernyataan provokatif jelang Sidang Majelis Umum PBB.

"Iran sudah ada sejak tujuh, 10 ribu tahun. Mer
eka (Israel) telah menduduki wilayahnya untuk 60 hingga 70 tahun, dengan bantuan dan kekuatan pihak Barat. Mereka tidak memiliki akar dalam sejarah," kata Ahmadinejad seperti dilansir Reuters, merujuk pada berdirinya Negara Israel pada 1948.

Ahmadinejad pada wartawan di New York juga mengatakan kalau negara Yahudi tersebut saat ini sedang berada di ujung tanduk dan berusaha mencari cara baru untuk lolos dari jurang.

Dan terkait ancaman Israel untuk menyerang Iran, ia mengaku tidak menanggapinya secara serius.

"Pada dasarnya kami tak menanggapi secara serius ancaman Zionis ... kami memiliki semua cara pertahanan diri dan kami siap mempertahankan diri kami," kata Ahmadinejad. "Meskipun kami sepenuhnya siap mempertahankan diri kami, kami tak menanggapi ancaman semacam itu secara serius.''

“Kami tidak menghitung mereka setara dengan Iran. Selama fase sejarah, mereka (Israel) menunjukan gangguan kecil yang muncul dalam gambar dan kemudian akan dimusnahkan," ungkap Ahmadinejad dalam pernyataan lain.

Ahmadinejad dijadwalkan akan berbicara di Sidang Majelis PBB pada Rabu (26/9).

Rabu, 19 September 2012

Iran Buru Pembuat 'The Innocence of Muslims'

TEHERAN - Wakil Presiden Iran, Muhammad Reza Rahimi menyatakan negaranya bersumpah akan memburu produser dan sutradara film 'The Innocence of Muslims'. Iran, kata Rahimi, akan memburu Sam Bacile
hidup atau mati.

Seperti dikutip dari Reuters, Senin (17/9) kemarin melaporkan, Pemerintah Iran mengutuk film yang menghina Nabi Muhammad SAW dan umat Islam itu. "Kami akan mencari, memburu, dan mengejar orang telah menghina 1,5 miliar umat Islam sejagat," katanya seperti dikutip kantor berita The Mehr.

Film berdurasi dua jam itu menggambarkan Nabi Muhammad sebagai penipu dan tukang merayu. Film itu dibuat Sam Bacile seorang Yahudi Amerika Serikat berdarah Mesir.

Namun Rahimi tidak menjelaskan lebih jauh bagaimana Iran akan memburu Sam Bacile yang sempat ditahan kepolisian AS. Sayang, Bacile tidak bisa ditahan lantaran yang diperbuatnya dinilai sebagai bentuk kebebasan berpendapat.

Peluncuran film 'Innocence of Muslims' memicu demonstrasi di Timur Tengah, Eropa, hingga Asia. Sebagian besar aksi demo tersebut berujung dengan bentrokan. Akibatnya, beberapa orang dilaporkan tewas termasuk Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens.

Sumber: Reuters

Minggu, 16 September 2012

LKS 4 Presiden RI 2014 Tolak PapuaMerdeka


Lukas Kustaryo Siahaan (LKS) 4Presiden RI 2014 tegaskan, walau selama ini banyak yang kerap bersikap kritis terhadap isu penegakan hak asasi manusia di Papua, LKS sama sekali tidak akan mendukung i
de kemerdekaan Papua dan terpisah dari Indonesia.

Ketegasan ini perlu disampaikan agar masyarakat Papua tetap solit untuk mendukung Peran LKS 4Presiden RI 2014 sehingga saatnya kelak LKS dapat mengapresiasi segala keluahan masyarakat papua kuhususnya dan masyarakat di seluruh NKRI pada umumnya kelak bila terpilih RI-1.

LKS menyebutkan, dukungan atas kemerdekaan Papua akan benar-benar menghancurkan hubungan segala wilayah kesatuan di Indonesia hal ini sebagaimana terlihat pada contoh Timtim terdahalu terjadi.

LKS juga mengaku, Papua tidak akan mampu berdiri sendiri sebagai negara merdeka, dan hanya akan kembali mempersulit posisi NKRI sebagai negara kesatuan yang telah merdeka dan berdaulat dan dipastikan akan terkena dampak apabila Papua merdeka.

”Opini masyarakat yang mendukung kedaulatan Indonesia atas dua provinsi di Papua. Oleh karenanya penolakan LKS soal pemisahan Papua sepenuhnya didasari pragmatisme dan prinsip nation,” …

Penegasan LKS itu disampaikan tak lama setelah adanya pernyataan sebelumnya yang meminta Permerintah tetangga terhadap Pemerintah Indonesia menggelar penyelidikan atas insiden kematian aktivis Papua merdeka, Mako Tabuni, yang ditembak 14 Juni lalu. Menurut media Australia, Tabuni diduga ditembak Detasemen Khusus 88 Kepolisian RI.

Tekanan AS

Sehari sebelum kunjungan Menlu AS Hillary Clinton ke Jakarta, organisasi Human Rights Watch (HRW) mendesak Hillary agar menekan Indonesia soal semakin maraknya intoleransi beragama dan insiden kekerasan terhadap kelompok agama minoritas.

Selain itu, HRW juga mendesak Hillary untuk menekan Pemerintah Indonesia agar membebaskan para tahanan politik, yakni para aktivis prokemerdekaan Papua dan Maluku. Pihak HRW memperkirakan jumlah tahanan politik itu sekitar 100 orang.

Menurut rencana, Hillary tiba di Jakarta, Senin (3/9/2012) sore ini, untuk menemui Menlu RI Marty Natalegawa. Keesokan harinya, Hillary dijadwalkan bertemu dengan LKS setelah pertemua dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kunjungan Hillary ini menjadi bagian dari rangkaian lawatan 11 hari ke sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik.

Menanggapi pernyataan HRW itu, Menlu Marty Natalegawa menyatakan, hubungan bilateral Indonesia-AS sudah sejak lama mencakup berbagai bentuk kerja sama yang komprehensif.

”Ya, yang namanya HRW memang begitu itu. Akan tetapi, perlu diingat, dengan atau tanpa mereka, kerja sama di bidang penegakan HAM dan demokratisasi sudah menjadi salah satu pilar utama kerja sama Indonesia-AS. Sifatnya positif dan benar-benar bekerja sama. Bukan lain dari itu,” ujar Marty.

KASAD: Peralatan Perang Tua TNI AD Diupayakan Diganti


Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, banyak peralatan perang sekarang ini sudah berusia tua, sehingga tidak efektif lagi digunakan.

Bahkan ada tank
yang umurnya lebih tua yakni pengadaan tahun 1954, kata Ksad saat ramah tamah dengan jajaran Pemerintah Provinsi Sumsel di Palembang, Senin malam.

Dalam ramah tamah tersebut dihadiri langsung Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dan Kapolda Irjen Pol Dikdik Mulyana A Mansyur.

Lebih lanjut Ksad mengatakan, saat melaksanakan peninjauan latihan bersama di Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur lalu peralatan yang digunakan jauh tertinggal.

Oleh karena itu pihaknya berupaya agar peralatan tersebut diganti yang terbaik, kata dia.

Bahkan, pihaknya telah membeli peralatan dari luar negeri yang lebih canggih dan nantinya Kodam II/Sriwijaya akan mendapatkan.

Peralatan canggih sangat mendukung kekuatan prajurit sehingga itu perlu dimaksimalkan, kata dia.

Begitu juga sarana transportasi, Kodam II/Sriwijaya akan mendapatkan bantuan helikopter.

Dalam kesempatan itu Ksad juga berharap, agar prajurit TNI dan Polri serta masyarakat harus selalu kompak, maka kondisi keamanan akan selalu tercipta.

Gubernur menyatakan menyambut baik atas kehadiran Ksad di provinsi ini karena itu sebagai kehormatan bagi masyarakat Sumsel.

Dalam kesempatan itu gubernur juga menjelaskan tentang potensi daerah Sumsel yang cukup kaya akan sumber daya alam.

Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, anggaran latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat pada 2012 mengalami kenaikan 157 persen dibandingkan tahun 2011.

Oleh karena itu, pihaknya pada 5 Oktober 2012 juga akan menambah jumlah peralatan tempur berupa roket, meriam dan tank, kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo tanpa merinci jumlah anggaran dimaksud pada kunjungannya ke Sumatera Selatan melihat dari dekat Latihan Tempur Antar-Cabang TNI AD di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodiklat TNI AD Ogan Komering Ulu, Senin.

Dikemukakannya, dengan adanya penambahan peralatan itu, maka pihaknya mulai tahun ini akan menghidupkan kembali dua Bataliyon Tank, dua Bataliyon Roket dan dua Bataliyon Meriam di seluruh Artileri Medan (Armed).

Sementara, Komandan Brigif 92 Kostrad Letkol Inf Suparlan secara terpisah menjelaskan, latihan tempur tersebut perencanaannya sudah dilakukan sejak dua hari lalu untuk memaksimalkan seluruh persenjataan yang dimiliki TNI AD.

Mengenai senjata berat selama latihan tempur itu, Ia mengatakan bahwa telah meluncurkan 140 hingga 200 unit roket, 200 unit meriam, 16 unit tank scorpion, kendaraan tempur anoa dan 3.000 personil untuk memukul mundur musuh.

Skenario pelatihan sendiri, kata dia, dimulai dengan perjalanan seluruh Ancab TNI AD dari Jawa Timur (Jatim) yang melintasi laut dengan menggunakan fasilitas enam unit kapal perang.

Selanjutnya diutus tim penyusup di lokasi musuh dan akhirnya jumlah kekuatan pasukan tempur negara baru tersebut bisa diketahui, yakni hanya satu bataliyon.

"Setelah itu kita langsung melakukan penyerangan dengan kekuatan penuh, namun sebelumnya 1.500 warga sekitar kami ungsikan terlebih dahulu ke tempat aman," katanya menjelaskan.

Sementara itu, bagi 1.500 pengungsi yang diamankan di Batumarta Unit I, Ogan Komering Ulu (OKU) mendapatkan pemulihan mental, pengobatan dan lain sebagainya oleh pasukan TNI AD dari Kodim 0403 OKU.

"Dalam latihan ini, para pengungsi juga kita beri tempat berlindung dan akomodasi, serta kebutuhan lainnya agar mereka bisa nyaman dan bertahan hidup selama pertempuran," kata Wadansatgas Ter Lat Ancab BTP, Mayor Suhardi menambahkan.

Sementara di Palembang, Senin malam KSAD mengadakan ramah tamah dengan Gubernur H Alex Noerdin beserta jajaran pejabat di lingkungan Pemprov Sumatera Selatan.

Google

Sabtu, 15 September 2012

Indonesia : TOT C-705 Terhadap Konflik LCS


ANALISIS - Dalam beberapa waktu terakhir ini, kita disajikan berita di berbagai media massa bahwa Indonesia dan China sepakat untuk melakukan Transfer of Technology rudal C-705. Rudal ini adalah r
udal anti kapal permukaan yang sudah dikembangkan oleh China. Saat ini pemerintah Indonesia dan China sedang mempersiapkan tahapan ToT ini agar bisa berjalan dengan secepatnya. Dalam kunjungannya ke Kementerian Pertahanan, tim China yang dipimpin oleh Liu Yunfeng, Deputi Direktur Umum Sains, Teknologi dan Industri Pertahanan China (SASTIND), sepakat melakukan transfer teknologi peluru kendali C-705 secara bertahap. Tahap pertama adalah: Semi Knock Down, Indonesia merakit sedikit/sebagian dari rudal C-705 dan sisanya dikirim langsung dari China. Tahap Kedua: Complete Knock Down. China mengirim semua komponen rudal secara terurai untuk dirakit di Indonesia sepenuhnya. Adapun tahap ketiga adalah riset and development. Ditahapan ini Indonesia, boleh memodifikasi peluru kendali sesuai dengan kebutuhan TNI.

Pihak China menginginkan transfer teknologi rudal C-705 ini bisa secepatnya direalisasikan. Mereka mengharapkan proposal tahapan pertama dari China bisa ditanggapi Indonesia paling lama bulan Agustus 2012. Proposal tahapan kedua, sebulan kemudian. Adapun tahapan ketiga dibicarakan setelah tahap I dan II jelas. Persetujuan kontrak itu diharapkan tercapai paling lama tahun 2013.

Sebagai informasi rudal C-705 ini adalah rudal anti kapal yang dikembangkan China dan sudah juga dimiliki oleh Indonesia yang di install pada kapal cepat rudal (KCR). Rudal anti kapal ini sangat dibutuhkan oleh Indonesia sebagai senjata untuk menjaga kedaulatan perairan Indonesia. Rudal C-705 akan disandingkan dengan Yakhont sebagai senjata utama Angkatan Laut Indonesia.

ToT Rudal C-705 hadir di waktu yang tidak tepat??

Seperti kita ketahui bersama, berita ToT Rudal C-705 ini dilakukan “hampir bersamaan” dengan perkembangan konflik Laut Cina Selatan yang sedang memanas. Beberapa negara ASEAN yang terlibat konflik langsung dengan China dalam masalah Laut Cina Selatan ini tentu akan memandang sedikit aneh kepada Indonesia. Hal ini dikarenakan, Indonesia sebagai sebuah negara besar dan negara paling berpengaruh di ASEAN, “kelihatannya seperti” mendekat kepada China. Negara ASEAN seperti Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Brunai tentu bertanya-tanya, ada apa gerangan Indonesia begitu dekat dengan China. Disaat mereka “menentang” China, Indonesia malah menunjukkan sikap “persahabatan” dengan China.

Apakah ToT Rudal C-705 dari China ini hadir di waktu yang salah? Untuk menjawab pertanyaan ini tentu sedikit susah, karena perlu analisa yang sangat mendalam dan panjang. Namun, sebagai Informasi, rencana Indonesia dalam membangun Rudal sendiri sudah berlangsung sejak lama, namun masih terkendala dalam membuat pemandu untuk mengarahkan rudal ke sasaran. Bahkan beberapa tahun yang lalu, ketika konflik Laut China Selatan belum panas, Indonesia sudah berencana melalukan ToT Rudal anti kapal C-802 juga dari China. Namun dari berbagai pertimbangan, akhirnya ToT rudal C-802 ini dibatalkan dan digantikan dengan ToT rudal C-705. Jadi terlihat bahwa ToT rudal C-705 ini sudah direncanakan Indonesia jauh hari sebelum memanasnya konflik Laut China Selatan. Hanya saja proses ToT ini baru mendekati kata sepakat bertepatan dengan memanasnya konflik laut cina selatan.

Rudal C-705 sebagai persiapan menghadapi potensial Konflik di masa yang akan datang.

Seperti sudah saya tuliskan sebelumnya bahwa ToT Rudal C-705 ini sudah direncanakan jauh hari sebelum memanasnya konflik LCS. Sehingga bisa dikatakan bahwa Indonesia sama sekali tidak bermaksud untuk membela China dalam konflik ini. Indonesia yang memiliki luat laut dan garis pantai yang sangat panjang, tentu memerlukan persenjataan mumpuni dalam menjaga kedaulatannya. Salah satu yang paling di butuhkan Indonesia adalah senjata anti kapal berupa rudal.

Kita mengetahui sendiri bahwa Indonesia saat ini memiliki beberapa potensial konflik dan dimasa yang akan datang bisa saja meletus kembali. Sebut saja Ambalat yang beberapa tahun lalu sangat panas dan hapir saja membawa Indonesia dan Malaysia kedalam konflik berkepanjangan. Selain itu kehadiran Marinir Amerika Serikat di Darwin, Australia berpotensi menjadi ancaman bagi Indonesia. Ditambah lagi akan hadirnya pangkalan militer AS/Australia di pulau Cocos yang cukup berdekatan dengan wilayah Indonesia. Selain itu, konflik perbatasan dengan Singapura yang masih terus melakukan reklamasi pantainya, juga berpotensi menjadi konflik Indonesia di masa yang akan datang.

Selain itu, perkembangan militer China yang sedemikian pesanya membuat mereka ingin menjadi penguasa di Asia Pasifik. Amerika dan Australia yang selama ini sudah menjadi “penguasa tunggal” di Asia Tenggara, mulai kalah pengaruh di bandingkan China. Kedua kubu sedang berebut pengaruh secara ekonomi dan militer untuk menjadi penguasa di Asia Tenggara. Indonesia yang berada di tengah-tengah kedua kekuatan ini, tentunya akan menghadapi permasalahan yang besar jika suatu saat konflik antara kedua kubu terjadi. Untuk itulah Indonesia harus mempersiapkan diri jauh sebelum konflik itu terjadi.

Peningkatan kekuatan militer Indonesia adalah hal yang sangat mutlak untuk dilakukan. Dan ToT Rudal C-705 sebagai bagian dari proses menuju kemandirian Alutsista adalah sebuah langkah maju untuk menjawab tantangan tersebut diatas. Jadi jelas sekali bahwa konsern Indonesia dalam menerima ToT Rudal C-705 ini bukan untuk mendukung China dalam klaim mereka di Laut China Selatan, tetapi lebih kepada mempersiapkan Indonesia dari kemungkinan konflik di masa yang akan datang.

Ambalat, salah satu focus utama Indonesia dalam modernisasi Militer Indonesia.

Tidak bisa di pungkiri bahwa Ambalat adalah konflik paling nyata yang di hadapi Indonesia saat ini. Konflik ini memanas dari tahun 2005 sampai pada tahun 2009 yang lalu. Saat itu militer Indonesia masih sangat lemah karena pengaruh embargo militer yang dilakukan Amerika dan Sekutunya. Kini ketika militer Indonesia mulai bangkit, konflik ini mulai mereda. Bisa karena Malaysia mulai menyadari bahwa kekuatan Indonesia sudah mulai meningkat atau bisa jadi karena mereka focus kepada konflik Laut China Selatan dimana mereka harus berhadapan langsung dengan China. Namun konflik Ambalat ini, masih berpotensi pecah dalam waktu yang dekat, sehingga Indonesia harus benar-benar mempersiapkan diri apabila ini terjadi.

Dulu di tahun 2005 ketika konflik Ambalat ini pecah, Indonesia tidak siap secara militer karena masih dalam embargo militer. Maka kini Indonesia tidak boleh lagi lengah, militer Indonesia harus dikuatkan. Salah satunya adalah dengan ToT Rudal C-705 ini untuk meningkatkan efek gentar militer Indonesia khususnya angkatan laut.

Indonesia berkepentingan Mematahkan “Grand Design” Amerika atas Indonesia.

Seperti yang sudah saya tuliskan dalam artikel tentang konflik Laut China Selatan sebelumnya, selama ini terkesan bahwa Amerika menerapkan sebuah “Grand Design” agar kekuatan militer Indonesia akan selalu berada dibawah kekuatan militer Singapura, Australia dan Malaysia. Ini bisa dilihat dari sikap pemerintah Amerika dan Parlemennya, serta negara sekutu mereka yang sering sekali mempermasalahkan setiap akuisis alutsista yang hendak di beli Indonesia.

Hal ini berakibat militer Indonesia beberapa decade belakangan ini menjadi lebih lemah dari Singapura, Australia dan Malaysia. Namun kondisinya sekarang sudah berubah, Amerika yang mulai kehilangan pamor di Asia Pasifik serta China yang semakin kuat pengaruhnya membuat Amerika tidak lagi bisa memaksakan “Grand Design” tersebut kepada Indonesia. Hal ini ditandai dengan sikap AS yang bersedia memberikan Hibah 24 F-16 Block 25 ke Indonesia, bahkan dalam update terakhir hibah ini kemungkinana akan lebih dari 24 pesawat (mungkin sekitar 3 Skuadron F-16). Namun Indonesia yang sudah menghapal betul tingkah AS, tentunya tidak akan mau tunduk sepenuhnya atas “permainan” AS. Itulah sebabnya Indonesia bermain dengan China melalui program ToT Rudal C-705 ini. Ini sebagai sinyal jelas bagi Amerika bahwa Indonesia bukan lagi “mainan” AS. Indonesia tidak lagi bisa didikte dengan sesuka hati oleh Amerika. ToT Rudal C-705 adalah bukti nyatanya.

Menerima tawaran ToT Rudal dari China adalah salah satu bentuk “perlawanan” Indonesia atas “Grand Design” Amerika terhadap militer Indonesia. Dengan demikian Amerika tidak lagi bisa sembarangan mendikte Indonesia secara militer, karena kalau Amerika melakukan hal yang sama lagi, Indonesia akan berpaling kepada China yang akan membuat pengaruh Amerika di Asia Tenggara menjadi semakin lemah, sebaliknya pengaruh China akan semakin kuat.

Salahkah Indonesia mengedepankan kepentingan Nasionalnya dalam ToT Rudal C-705 ini?

Pertanyaan penting untuk kita renungkan bersama adalah Apakah Indonesia salah mengedepankan kepentingan Nasionalnya dalam ToT Rudal C-705 ini? Pertanyaan ini bukan saja di tujukan kepada warga Indonesia, tetapi juga kepada semua warga negara ASEAN terutama warga negara Malaysia, Vietnam, Filipina dan Brunai yang terlibat langsung dalam konflik Laut China Selatan. Hal ini penting untuk kita renungkan dan dalami sebelum kita menjawab apakah Indonesia sudah salah menerima ToT Rudal C-705 bertepatan dengan konflik Laut China Selatan yang sedang memanas.

Mungkin bagi warga negara tetangga terutama yang terlibat langsung dalam Konflik dengan China, sikap Indonesia yang menerima ToT Rudal C-705 ini terasa sikap yang kurang bijak dan kurang menghargai perasaan negara tetangga. Namun Indonesia bukan negara yang tidak menghargai perasaan negara tetangganya. Indonesia tetap berusaha agar konflik ini bisa diselesai kan dengan cara damai dan secara diplomatis.

Berbicara mengenai menjaga perasaan tetangga, Indonesia sudah merasakan betul sakitnya hati sebuah bangsa yang disakiti oleh tetangganya. Ketika militer Indonesia sangat lemah karena embargo militer dari Amerika, para tetangga memanfaatkan kesempatan untuk “menyakiti” Indonesia. Sebut saja Malaysia yang melakukan provokasi militer di Ambalat di tahun 2005. Lalu ada Singapura yang terang-terangan melanggar kedaulatan Indonesia di perairan Natuna dengan melakukan latihan perang angkatan laut mereka dengan angkatan laut beberapa negara di wilayah Indonesia tanpa izin Indonesia. Di tambah lagi Australia yang berada dibalik lepasnya timor-timur dari Indonesia. Indonesia sudah hapal betul sakitnya disakiti tetangga. Untuk itulah Indonesia melakukan modernisasi militernya, untuk memastikan tidak ada lagi tetangga yang berani menyakiti harga diri Bangsa Indonesia.

Jadi salahkan Indonesia menerima ToT Rudal C-705? Saya rasa tidak. Rudal C-705 sangat diperlukan Indonesia untuk menjaga kedaulatan Indonesia, namun disamping itu Indonesia tetap akan menghargai perasaan negara tetangga dengan tetap mengusahakan konflik Laut China Selatan diselesaikan dengan cara damai dan tanpa kekerasan.

Kesimpulan Akhir

Bisa kita tarik kesimpulan bahwa ToT Rudal C-705 ini merupakan sebuah rencana besar Indonesia yang sudah lama sebelum konflik Laut China Selatan berkembang. ToT ini tidak dimaksudkan sebagai tanda bahwa Indonesia memihak China dalam konflik ini, Indonesia tetap berdiri pada posisi netral dan terus mengupayakan cara dan jalan damai dalam penyelesaian konflik ini. ToT Rudal C-705 ini adalah merupakan bagian dari ambisi besar Indonesia dalam mencapai kemandirian alutsista khususnya rudal yang selama ini belum di kuasai Indonesia. Selain itu, Rudal C-705 ini sangat diperlukan Indonesia dalam menghadapi potensial konflik yang sedang dan yang akan di hadapi Indonesia.

Kesan Pilot Sukhoi TNI AU Dalam Pitch Black 2012


ANGKASA - Dalam latihan udara Pitch Black 27 Juli-13 Afustus lalu di Australia, penerbang dan jet-jet Sukhoi Su-27/30 Flanker TNI AU dianggap sebagai rekan berlatih utama dan tamu kehormatan
. Kehadiran pesawat tempur buatan Rusia yang amat disegani Barat ini sudah diharapkan sejak lama. Australia, AS dan sejumlah negara ingin sekali melihatnya dari dekat dan mengajaknya berlatih bersama. Ajakan itu akhirnya dipenuhi Indonesia dalam Pitch Black ke-12 yang baru saja berakhir. Tim Indonesia dipimpin langsung oleh Wakasau Marsda TNI Dede Rusamsi.

Kini, ketegangan AU Australia terhadap pesawat-pesawat tempur buatan Rusia itu sudah mencair. Kerjasama lebih jauh dengan TNI AU tampaknya juga mulai terbuka lebar. Mereka puas bisa berlatih bersama, terlebih karena jet andalan mereka F/A-18F Super Hornet AU Australia bisa "duel" di langit Tindal dan Darwin. Pemandangan langka ini disaksikan peserta tetap Pitch Black, yakni Korp Penerbangan Marinir AS, AU Thailand, AU New Zealand, dan AU Singapura. Selain Super Hornet dan Flanker, ikut berlatih juga di sini di antaranya: F-16 Fighting Falcon, F/A-18 Hornet, F-15 Eagle, dan AP-3C Orion.

Lalu apa kata penerbang jet Sukhoi Indonesia, yang semestinya juga menganggap latihan udara bersama ini sebagai pengalaman yang amat berharga? "Walau skalanya tidak sebesar Red Flag, latihan ini tampak direncanakan, dikelola dan dilaksanakan dengan sangat baik. Mereka memanfaatkan semua sumber yang ada dan dimiliki partisipan, sehingga latihan seperti real," ungkap Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb. Untung Suropati kepada Angkasa. Red Flag yang ia sebut adalah latihan pertempuran udara madya yang rutin dilakukan AU AS di Alaska dan Nevada.

Ditambahkan, walau TNI AU sering berlatih operasi udara semacam ini, namun skala dan kompleksitas Pitch Black telah menambah wawasan, pengetahuan serta bekal yang lain bagi penerbang TNI AU. Mereka kini tahu seperti apa operasi gabungan skala besar multi-nasional. Untuk itu kesempatan ini sebaiknya memang diberikan juga kepada skadron udara lain.

Adakah kesan khusus terhadap F/A-18F Super Hornet, yang disandingkan sebagai "lawan tanding" Su-27/30? "Pesawat ini bagus. Thrust (daya dorong mesin) dan avioniknya jauh lebih baik dari Hornet yang klasik (F/A-18 Hornet). Tetapi untuk bisa maksimal, tetap kembali pada pilotnya. Seberapa terlatih dan seberapa terampil dia bisa memanfaatkan kelebihan yang ada," ungkapnya di sela-sela latihan Flypass 17 Agustus nanti di atas Istana Negara, Jakarta.

Syukur kami bisa mengimbanginya. Berkat kerap berlatih dengan radar, RWR, extra thrust; mereka memberi apresiasi dan pengakuan yang luar biasa pada kemampuan BVR (Beyond Visual Range) combat dan Close Combat yang kami miliki," ujar Untung Suropati.


Sumber : Angkasa

Serang Iran, Israel Harus Siapkan 40 Miliar Dolar


Sebuah koran Rusia terkait kemungkinan serangan rezim Zionis Israel ke Iran menulis, segala bentuk serangan Tel Aviv ke Teheran dengan senjata konvensional memerlukan dana lebih dari 40 mi
liar dolar.

Koran Novye Izvestia pada Rabu (2/8) mengutip laporan institut Israel Business Data tentang kerugian Tel Aviv jika menyerang instalasi nuklir Iran menyebutkan bahwa jet-jet tempur Israel harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk sampai ke target yang diinginkan dan harus menggunakan bom-bom canggih dengan harga yang melangit untuk menghancurkan pusat-pusat nuklir Iran yang berada di bawah gunung. Demikian televisi al-Alam melaporkan.

Koran tersebut menambahkan, serangan ke Iran tak diragukan lagi akan menimbulkan perang antara Israel dam Hizbullah Lebanon dan lebih buruk lagi para pejuang Hamas akan bergabung dengan Hizbullah dalam perang itu.

Menurut koran Novye Izvestia, propaganda penyerangan terhadap Iran saja telah merugikan ekonomi Israel karena banyak perusahaan-perusahaan besar internasional menarik investasinya dari Israel.

Duta Besar Palestina untuk Teheran Salah Zawawi mengatakan, Israel akan menderita bila menyerang Iran. "Jika Israel menyerang Iran, mereka akan menderita akibat tindakan mereka sendiri. Dalam kasus seperti serangan, Iran pasti akan membalas, katanya.

Dalam kesempata yang sama, dia juga mengungkap harapan rakyat Palestina untuk mendapatkan dukungan besar dari para anggota Gerakan Non-Blok (GNB) untuk membantu upaya keanggotaan Palestina di PBB.

Di sela-sela pertemuan dua hari tingkat menteri KTT GNB ke-16, Zawawi mengatakan bahwa "Kami berharap untuk mencapai dukungan besar dari negara-negara anggota yang berbeda, dan kami berharap laporan akhir akan sangat berguna bagi kami."

Pada Selasa, pertemuan tingkat menteri membahas masalah Palestina, kata Zawawi.
Dia menambahkan bahwa "kami memutuskan untuk mempromosikan tujuan kita dengan PBB untuk mendirikan negara kita sendiri dan kemerdekaannya."

Duta besar yakin bahwa sebagian besar anggota GNB bersimpati kepada perjuangan Palestina, sehingga tidak sulit untuk "mempromosikan tujuan kami di sini ... Tapi (tawaran untuk keanggotaan) PBB adalah cerita lain."


Sumber: Antara

Cina Incar Pengaruh di Asia Selatan, Ada Apa?

MUMBAI -- Kunjungan langka Menteri Pertahanan Cina, Jenderal Lie Guanglie ke perbatasan India, Ahad (2/9), diharapkan dapat menghindari gejolak pergulatan Beijing dengan perubahan kepemimpina
n dan gesekan di Laut Cina Selatan.

Kunjungan itu merupakan yang pertama bagi Menteri Pertahanan Cina dalam delapan tahun terakhir, yang menyoroti meningkatnya kompetisi antara dua kekuatan saat mereka berebut pengaruh dan sumber daya di Asia.

Jenderal Liang dijadwalkan tiba di Mumbai, ibukota India pada Ahad sore, setelah berkunjung dari sebuah pulau di Laut Cina Selatan yang masuk ke dalam wilayah Sri Langka.

Kunjungan tersebut diharapkan mengurangi kekhawatiran India atas upaya Cina menerapkan 'kalung mutiara', yakni upaya mengelilingi wilayahnya dengan infrastruktur ekonomi dan kekuatan militer dari Pakistan hingga Maladewa.

“Cina sangat mementingkan hubungan dengan negara-negara Asia Selatan, dan berkomitmen untuk menempa harmonisasi serta kerja sama saling menguntungkan dengan mereka,” kata Liang dalam pidato kepada tentara Sri Lanka, dikutip Reuters.

Menurut dia, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Cina berupaya melakukan hubungan persahabatan dan kerja sama dengan mitra-mitranya di negara Asia Selatan. Itu bertujuan untuk menjamin keamanan dan stabilitas regional dan tidak mengganggu negara 'pihak ketiga'.

Sebagai negara tetangga dan negara adidaya, India dan Cina memiliki hubungan yang kompleks. Perdagangan telah tumbuh pesat, namun Beijing tetap mewaspadai hubungan dekat India dengan Washington mengingat perang perbatasan antara kedua negara setengah abad lalu.

Meskipun masih tersisa masalah sengketa di perbatasan Himalaya, Liang tak dikabarkan tidak akan membahas masalah tersebut dalam kunjungannya kali ini. Hal itu sempat diprediksi oleh para pengamat pemerintahan yang menyatakan kunjungan Liang ke India hanya unntuk mengelola hubungan dengan negara-negara Asia Selatan seiring dengan gejolak transisi kepemimpinan di Beijing.

"Kepemimpinan Cina memiliki tujuan yang sama. Yakni bagaimana memerintah berkelanjutan tanpa harus ada gejolak," kata Direktur National Maritime Foundation, Uday Bhaskar.

Sumber: reuters

Nasib Jet Tempur IFX RI



Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ini wajar dicapai Indonesia karena memang telah puluhan tahun berkecimpung d
i dunia perakitan dan pembuatan pesawat.

Indonesia memasuki fase baru yakni joint production pembuatan pesawat tempur sekelas F-16 dengan Korea Selatan. Adapun pesawat yang akan dibangun kira-kira memiliki spesifikasi:

Peran: Multirole Stealth Fighter
Pabrikan: KAI & PT DI
Target Operasi: 2020 (estimasi)
Populasi: Proses development
Mesin: 2 x GE F414-GE-400 (2 x 97,9 kN)/ F414 EPE
Jumlah Produksi: 250 pesawat

Rencananya pesawat ini akan dilengkapi radar AESA buatan Korsel, IRST, datalink dan memiliki kemampuan supercruise. Dua disain pesawat sedang dianalisa yakni: KFX/IFX-201 (with canards) dan KFX/IFX-101 (conventional).

Korea Selatan mengaku telah memiliki 63% teknologi untuk membuat KFX dan memiliki 60% dana untuk membangunnya. Sisanya diharapkan bisa diperoleh dari pihak asing terutama Indonesia yang mendukung pendanaan sebesar 20 persen dan berniat membeli 50 pesawat.

Apakah Pesawat KFX/IFX akan terealisasi ?

Beberapa pihak meragukan kemampuan Korsel dan Indonesia dalam membuat pesawat tempur siluman. Hal ini dikarenakan teknologi inti masih belum dikuasai, seperti: avionik, mesin, data fusion dan material komposit.

Angkatan Udara Korea Selatan mulai tergoda untuk memiliki T50 PAK FA buatan Sukhoi Rusia karena dirasa lebih tidak beresiko dan pesawat prototype-nya pun telah terbang. Jika AU Korsel memilih T50 PAK FA, bisa jadi Indonesia akan dirugikan karena terlanjur mengeluarkan dana dalam proses pengembangannya.

Jika melihat negara-negara yang mengembangkan pesawat jet tempur, track recordnya memang tidak menggembirakan. China saja yang mengembangkan pesawat tempur selama puluhan tahun, tetap saja mengandalkan pesawat dari Rusia. Begitu pula dengan India, Pakistan, Mesir dan bahkan Israel.

Perancis saja yang sudah malang melintang dalam pembuatan pesawat, tetap saja kesulitan menjual jet tempur Rafale. Hingga saat ini hanya Perancis yang menggunakan Raffale, setelah India akhirnya beralih membeli Typhoon Eurofighter.

Israel pun demikian. Pembuatan jet tempur Kfir tidak sukses. Israel tetap menggunakan F-16 dan F-15 sebagai tulang punggung Angkatan Udara mereka.

Meski Israel gagal membuat jet tempur Kfir menjadi mumpuni, namun efek positifnya banyak didapat. Kegagalan Israel dalam jet tempur Kfir, tidak membuat teknologi dirgantara mereka ikut mati. Israel berhasil menciptakan perlengkapan sensor, elektronik dan sistem senjata bagi pesawat tempur AS yang mereka beli. Bahkan Israel terus berkembang dengan menciptakan: military air system, ground defense system, naval system dan lain sebagainya. Bahkan Israel sangat berkembang dengan teknologi UAV serta AEW&C. Amerika Serikat tidak ketinggalan menggunakan produk UAV dan AEW&C Israel. Begitu pula Rusia yang mulai menggunakan UAV Israel.

Track record negara baru yang mengembangkan jet tempur memang tidak bagus. Namun pembuatan jet tempur KFX/IFX akan memberi banyak efek positif bagi Indonesia dan bahkan bisa memberi efek tidak terduga (invention).

Untuk itulah PT DI telah membuat unit kerja bayangan program KFX/IFX di Bandung. Unit bayangan ini menyalin semua aktifitas KFX-IFX yang dikerjakan para ahli KAI dan PT DI di Korsel. Hal ini untuk pelajaran bagi insinyur Indonesia lainnya maupun antisipasi jika proyek KFX di Korsel terhenti.

Dengan pembuatan KFX/IFX, Indonesia akan belajar membuat sistem senjata, sensor dan elektronik, radar dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan IFX yang dibangun. Tentu insinyur-insinyur Indonesia akan mempelajari sistem terbaik untuk diinstal di pesawat tempur tersebut. Kesempatan inilah yang sangat mahal. Para ahli penerbangan dan militer Indonesia, memiliki kesempatan melakukan “praktek lapangan” dengan medium IFX.

Joint production antara Korsel dan Indonesia dalam membuat jet tempur KFX/IFX merupakan langkah yang jitu.

Kasus yang sama sebenarnya sedang terjadi dengan TNI AL. Saat ini TNI AL telah berhasil membuat berbagai jenis kapal perang, yang sistem persenjataannya dibeli dari negara asing. Hal ini sebuah kemajuan. Indonesia telah mampu meng-install rudal yakhont maupun C-802 di berbagai KRI.

Kini Indonesia mulai melangkah dengan membuat Combat Management System (CMS) untuk kapal-kapal perang buatan dalam negeri. Indonesia bisa terus bergerak untuk mendapatkan lompatan teknologi, bukan sekedar membelinya dari negara asing.

Hal-hal yang besar di dunia ini, diawali dengan yang kecil. Kini Indonesian bergerak dengan proyek: Pesawat Tempur IFX, Kapal Cepat Rudal Trimaran, Kapal Selam Chang Bogo, Tank Medium Pindad dan Senjata Serbu Pindad. Merdeka Indonesia


(JKGR).

Kajong Hillary: Hibah F-16 Sangat Bermanfaat Untuk Menjaga Keamanan Indonesia



Jakarta - Indonesia akan mendapatkan tambahan pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat. Menteri luar negeri AS, Hillary Clinton menilai hibah tersebut sebagai be
ntuk dukungan konkret AS terhadap keamanan Indonesia.

"Kami mendukung keamanan Indonesia dan kami percaya Indonesia memiliki hak untuk meningkatkan keamanannya," kata Hillary.

Hal tersebut disampaikan Hillary dalam Press Konferensi acara kunjungan kerjasama Amerika-Indonesia di Gedung Pancasila Kementeriaan Luar Negeri, Jalan Pejambon, Jakarta, Senin (3/9/2012).

Hillary menambahkan, Amerika dan Indonesia bekerjasama dalam bidang keamanan. Amerika percaya Indonesia bisa melangkah maju untuk melindungi warganya.

"Kami bekerjasama dari berbagai isu seperti terorisme," ujarnya.

Seperti diketui, Indonesia akan mendapatkan tambahan pesawat tempur F-16 dari Amerika nanti. Dengan begitu jumlah pesawat temput miilik Indonesia akan bertambah tiga kali lipat dari jumlah sekarang.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgianto tidak bisa menjelaskan berapa total F-16 yang akan diterima dari pemerintah Amerika Serikat. "Sesuai kode etik militer, kita tidak boleh menyebut berapa jumlah pesawat tempur kita," kata Purnomo.

Sumber : DETIK

Pemimpin Iran Kenang Jasa Bung Karno di KTT GNB


MOSKOW - Jasa-jasa Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, masih terngiang dalam ingatan dunia. Pemimpin tertinggi Republik Islam Iran, Ayatullah Ali Khamenei bahkan sampai mengutip ka
ta-kata Bung Karno dalam pidatonya di hadapan delegasi negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB).

Pidato tersebut disampaikan Khamenei dal
am Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB di Teheran, Iran, Kamis (30/8). Dalam pidato itu, Khamenei menyitir pernyataan Soekarno tentang latar belakang didirikannya GNB. Khamenei menyebut Bapak Bangsa Indonesia itu dengan nama Ahmad Sukarno.

"Tamu-tamu kami berkumpul di sini dari lokasi geografis yang berbeda, jauh dan dekat, dan mereka berasal dari negara dan ras dengan ideologi yang beragam. Mereka memiliki karakteristik budaya dan sejarah yang berbeda pula. Tapi, seperti yang dikatakan Ahmad Sukarno, satu dari para pendiri gerakan ini di Konferensi Bandung 1955 yang legendaris, dasar dari pendirian Gerakan Non-Blok bukanlah kesamaan geografis, rasial, atau relijius, melainkan adanya kesamaan kebutuhan," demikian Khamenei seperti dalam rilis resmi yang diterima ROL.

Khamenei menambahkan, Soekarno dan para pendiri GNB lain pada waktu itu telah sadar bahwa negara-negara ini membutuhkan ikatan yang dapat melindungi dari jaringan yang otoritarian dan arogan. "Hari ini, dengan semakin berkembang dan menyebarnya alat-alat hegemoni, kesamaan kebutuhan itu masih ada," tandasnya.

Soekarno adalah satu dari lima pendiri GNB, yakni Presiden Mesir Gamal Abdul Naser, Presiden Yugosloavia Josip Broz Tito, Perdana Menteri India Pandit Jawaharlal Nehru, dan Kwame Nkrumah dari Ghana.

Admin

Thank for visitor

Lima Tahun Negara Kita (INDONESIA) Menuju Macan Asia

Lima tahun itu tidak lama dan lima tahun dari tahun ini sama dengan tahun 2017 saat dimana pertumbuhan dan pertambahan alutsista TNI telah menjadi fakta jelas. Adalah Presiden Yudhoyono yang membe
rikan spirit ber alutsista ketika memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi di Mabes TNI Jakarta tanggal 9 Agustus 2012 di hadapan petinggi Kemhan dan TNI sekalian berbuka puasa bersama, lima tahun lagi kita akan menjadi macan Asia. Spirit militer yang lain adalah pernyataan orang nomor satu di negeri ini yang menyatakan jangan menggurui Indonesia dalam soal HAM ketika bertransaksi bisnis alutsista karena penjajah adalah pelanggar HAM terbesar. Negeri yang disindir jelas Belanda karena ketika kita ingin mendapatkan Leopard dengan transaksi jual beli tetapi disangkutkan dengan kondisi HAM di tanah air.

Kalau melihat luasnya teritori negara ini yang harus dijaga maka memperkuat pengawal republik yang bernama TNI itu merupakan sebuah keniscayaan dan rukunnya wajib banget. Berpuluh tahun kita hanya bisa menyaksikan secuil jet tempur yang bernama F16 dan F5E berupaya terbang ala kadarnya sekedar membuktikan nafas angkatan udara masih ada. Selama itu pula berbagai pelecehan teritori dilakukan oleh mereka yang mengaku bersahabat dengan negeri ini. Insiden Bawean tahun 2003 ketika konvoy kapal induk AS melintas di laut Jawa, klaim Ambalat dengan provokasi angkatan laut Malaysia tahun 2005, juga pelanggaran udara oleh jet tempur Hornet Australia ketika krisis Timor Timur tahun 1999. Sebagai anak bangsa rasanya kok sesak amat ya menyaksikan burung pengawal kedirgantaraan kita terseok-seok mengibaskan sayapnya dan armada laut kekurangan kapal berkualifikasi striking force.

Heli Bell 412EP sebagian sudah mengisi alutsista TNI
Lima tahun ke depan ekonomi Indonesia akan melaju secara meyakinkan dengan asumsi ceteris paribus, tidak terjadi pergolakan di Timur Tengah. Prediksi pertumbuhan ekonomi berkisar antara 6,8% sampai dengan 7%. Kekuatan belanja tahunan (Purchace Power Years) atau yang disebut APBN akan menembus 2.000 trilyun dan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke 14 di dunia, terbesar di ASEAN. Sejalan dengan itu belanja militer diprediksi akan menembus 100 trilyun per tahun. Pada saat yang sama kita sudah memiliki sedikitnya 3 skuadron F16, 2 skuadron Sukhoi, 2 skuadron F5E, 1 skuadron T-50, 1 skuadron Super Tucano, 2 skuadron Hawk. Sementara kehadiran 50 jet tempur IFX sudah diambang pintu.

Demikian juga dengan angkatan laut yang sudah memliki 3 armada tempur dengan kekuatan minimal 190 KRI termasuk 5 kapal selam. Tak ketinggalan pula penguasaan teknologi rudal anti kapal dan rudal serang darat yang digelar di wilayah perbatasan sudah menjadi kenyataan. Angkatan darat sudah dilengkapi dengan ratusan MBT, Heli serang dan rudal arhanud jarak sedang. Dengan belanja militer sesuai renstra MEF (Minimum Essential Force) pertumbuhan dan pertambahan alutsista akan terus berlanjut menuju kekuatan getar dan gentar.
Howitzer 155 mm Caesar sedang ditunggu kedatangannya
Sejujurnya kita berada dalam perjalanan itu dan kemajuan ekonomi kita sejauh ini memberikan nilai tambah pada sentuhan pertumbuhan ekonomi dan cadangan devisa serta nilai bursa saham yang menjadi indikator penting. Tetapi pertumbuhan dan pertambahan ini tak menjadi perhatian media, utamanya jendela rumah yang bernama layar kaca. Televisi swasta yang menyandang predikat TV News hanya menampilkan sisi oposisi dan kritik yang melewati batas-batas kepatutan. Yang disiarkan dan di live kan hanya pendapat mereka yang “dia pikir dia pintar”. Meminjam sebuah anekdot tentang orang yang kalau botak di depan kepala selalu dianggap pemikir, lalu kalau botaknya di belakang kepala dianggap orang pintar. Maka kalau botaknya di depan dan di belakang kepala, dia pikir dia pintar.
Namun rakyat sudah mampu memilah mana yang sampah mana yang buah, sehingga kelayakan pendapat dan argumen yang didasarkan sentimen negatif dan politisasi sudah mampu dipilah. Biar anjing menggonggong, perjalanan pertumbuhan ekonomi jalan terus. Yang jelas pendapat dan analisis dari lembaga ekonomi dan keuangan internasional misalnya Bank Dunia, IMF dan ADB memberikan nilai plus untuk kemajuan ekonomi RI. Itu pendapat yang obyektif dan jauh dari bias politisasi untuk keuntungan opini pembenaran. Bahkan dengan IMF kita mampu menegakkan kepala setelah melunasi utang kepda IMF berkaitan dengan krisis ekonomi 1998, kita mampu memberikan pinjaman US$ 1 milar kepadanya.

Kebutuhan alutsista perlu disesuaikan dengan perkembangan situasi kawasan yang dinamis. Oleh sebab itu tidak tertutup kemungkinan akan ada kejutan dalam hal pengadaan alutsista strategis kita. Misalnya kapal selam dan jet tempur. Sangat terbuka kemungkinan pertambahan paralel dari yang sudah kita pesan seperti yang tersirat dalam pernyataan Menhan Purnomo pertengahan Agustus 2012. Boleh jadi kita akan kembali menambah kapal selam dari jenis lain selain Changbogo atau Sukhoi dari jenis yang terkini teknologinya seperti Su35BM. Semua tergantung kondisi di lapangan dan yang terpenting adalah ada kemauan dan kemampuan untuk memperolehnya.
UAV pesawat intai yang mengisi skuadron di Pontianak
Spirit beralutsista dalam bingkai semangat kebangsaan perlu selalu didengungkan untuk memberikan kebanggaan dalam berbangsa dan bernegara. Dalam kondisi kita yang sedang membangun kekuatan militer sesuai renstra MEF, negara tetangga sudah banyak yang berbaik hati dan menyapa dengan tata krama. Australia berupaya mengambil hati dengan menunjukkan cara pandang yang berbeda seperti yang ditunjukkan dalam Pitch Black 2012. Malaysia sudah mulai tahu diri dan bersopan sikap. Singapura meskipun tak menampakkan mimik kekhawatiran tapi sesungguhya mereka mulai berhitung ulang dalam strategi pertahanan sarang lebahnya. Belum lagi puluhan negara yang punya industri alutsista berkunjung ke Jakarta untuk menjual senyum mengambil hati dan mengharap dapat order pengadaan alutsista.

Sehubungan dengan itu kita tidak bisa lagi bermain di wilayah inkonsistensi dalam urusan pertahanan negara terutama ketika terjadi pergantian kepemimpinan kenegaraan. Oleh sebab itu perjalanan pertumbuhan alutsista harus tetap berada dalam barisan yang rapat dan seia sekata untuk terus menambah dan mengembangkan alutsista produk dalam negeri dan joint product disamping beli jadi. Negeri ini harus punya militer dengan kemampuan berkelahi yang berteknologi tinggi, tidak lagi sekedar masuk dulu baru gebuk, sebelum masuk ya digebuk sekalian, itu yang paling tepat. Dan kita meyakini satu saat kelak, tak lama lagi milter kita akan memiliki kemampuan pukul dan membanting.
Sebagai bangsa besar dengan teritori luas, kepemilikan milter yang kuat dengan beragam alutsista berteknologi tinggi merupakan salah satu cara untuk mewibawakan kedaulatan NKRI dari gangguan berbagai bentuk. Lebih dari itu dengan kekuatan militer yang andal dan diperhitungkan, menjalankan diplomasi untuk kepentingan nasional dan regional akan menjadi lebih mudah karena kehormatan dan kewibawaan harga diri ada di dalam bingkainya. Sejauh ini yang sangat membanggakan adalah dukungan mayoritas rakyat Indonesia dan DPR untuk perkuatan milter kita. Ini mencerminkan nilai kedewasaan dan kebersamaan sikap manakala menyangkut harkat dan martabat bangsa. Bahwa semangat nasionalis itu masih tetap terjaga ketika berhadapan dengan dinamika kawasan dan pelecehan teritori NKRI


Sumber : Analisis

Iran Ambil Tindakan Tegas Jika AS Serang Suriah


Seorang pejabat militer Iran, Sabtu, mengatakan Iran akan mengambil tindakan tegas jika Amerika Serikat memutuskan melakukan "tindakan bodoh" menyerang Suriah.

Iran telah menyatakan dukunga
n penuhnya terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad. Iran menganggap hal itu untuk melindungi Suriah dan Timur Tengah dari pengaruh Israel dan negara-negara barat.

"Jika Amerika memutuskan menyerang Suriah, Iran bersama dengan sekutu Suriah akan mengambil tindakan, yang akan membuat kegagalan bagi Amerika," kata Mohammad Ali Assoudi, Deputi untuk Budaya dan Propaganda Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Assoudi tidak merinci langkah yang akan diambil Iran. Namun ia mengatakan, sekutu Suriah akan menerapkan pakta militer bersama dalam melawan serangan AS.

"Dalam kasus serangan militer pada Suriah, pakta militer bersama sekutu Suriah akan diterapkan," kata Assoudi.

Namun komentar Assoudi belakangan menghilang dari kantor berita pemerintah, Young Agency. Belum diketahui alasan hilangnya komentar itu. Namun komentar Assoudi telah banyak dikutip oleh sejumlah situs berita Iran, termasuk surat kabar Jam-e dan BBC Persia.

Para pejabat Iran juga tidak bersedia berkomentar akan hal ini.


Sumber: Reuters